Rabu, 24 Oktober 2007

Teori Jurnalistik -Berita Formal-


Arus Mudik Padat Merayap Sepanjang Jalur Pantura Menjelang Lebaran

Pantura, Beritara Kota
Kemacetan di jalur Pantai Utara (Pantura) memasuki H-3 pada arus mudik Idul Fitri (Lebaran) 1428 Hijriyah, Rabu malam(10/10), kembali terjadi. Akibatnya,hampir semua pemudik melewatkan waktu di jalan melebihi waktu tempuh normal.

Arus mudik mencapai puncaknya, kemarin.Jalur Pantura Jawa lumpuh. Jalur Pantura Jawa seperti tidak kuasa me-nampung kendaraan pemudik baik sepeda motor, mobil, maupun bus. Akibatnya, mulai dari Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, hingga Cirebon macet total di beberapa titik. Sejak keluar dari Jakarta, para pemudik yang hendak menuju Jawa Barat, Jawa Tengah maupun Jawa Timur sudah merasakan kemacetan di Karawang.

Ruas jalan utama dipadati oleh ribuan kendaraan terutama sepeda motor sejak Rabu (10/10) pukul 21.00 WIB, hingga tadi malam. Tak ayal lagi, kemacetan panjang tidak bisa dihindari bahkan hingga mencapai 30 km.Kemacetan juga terjadi di ruas tol Jakarta- Cikampek dimana mobil sudah berjalan merayap sejak Cawang, Jakarta Timur hingga pintu tol Cikopo.

Sementara itu, arus mudik yang melintasi Pemalang, Pekalongan, dan Batang, Jawa Tengah mulai padat. Di sejumlah titik kerap terjadi penumpukan kendaran akibat penyempitan jalan dan pasar tumpah. Karena itu, bagi pemudik diharapkan berhati-hati dan selalu waspada saat memasuki
kawasan tersebut.

Kondisi itu bisa ditemukan ketika memasuki Pemalang, terlebih saat akan melewati penyempitan jalan di jalur lingkar utara. Selain rawan kemacetan, di jalur ini juga sangat rawan kecelakaan. Beberapa hari silam, di jalan sepanjang tujuh kilometer ini dua nyawa melayang karena hendak menyalip antrean kendara-an yang ada di depannya.

Untuk menghindari kemacetan di jalur tersebut, pemudik dapat menggunakan jalur alternatif Pagaran, Pemalang menuju Kecamatan Kesesi, Pekalongan. Sedangkan di Petarukan, jalur alternatif yang dapat digunakan yakni jalan ke utara Pasar Petarukan hingga Comal. Kedua jalur ini cukup nyaman menuju Semarang dan sekitarnya. Namun, Anda tetap harus berhati-hati karena pada malam hari jalur alternatif tersebut minim penerangan jalan.

Pasar tumpah yang menjadi titik rawan kemacetan juga masih menghiasi wilayah pantura Pekalongan dan Batang. Saat terjadi kepadatan arus, pemudik dapat menggunakan jalur alternatif selatan sebelum memasuki pasar tumpah Wiradesa serta keramaian di Mega Mal, dan perlintasan kereta api di wilayah kota. Jalan alternatif itu yakni dengan melewati jalur selatan Sipait hingga Ponolawen, Pekalongan.

Untuk membantu mengatur kelancaran arus mudik, kepolisian masing-masing resor telah menerjunkan ratusan personelnya. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Widodo AS, Kepala Polri Jenderal Sutanto, dan Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal hari ini berencana meninjau kesiapan pengamanan arus mudik secara langsung.

Selasa, 23 Oktober 2007

Teori Jurnalistik -Berita Informal-


Graha Cijantung, Favorit Warga Jakarta Timur
Dalam Menunggu Saat Berbuka

Cijantung, Beritara Kota
Graha Cijantung sarat pengunjung saat bulan puasa tiba. Jumlah pengunjung mal, pada minggu kedua bulan puasa, Minggu (23/9) itu mencapai lebih dari 40.000 orang. Tak hanya sebagai tujuan rekreasi keluarga, tempat tersebut juga banyak dimanfaatkan sebagai ajang mengisi liburan. Karena selain terdapat pusat perbelanjaan di sana, juga terdapat Taman Kota Cijantung yang ikut menambah nilai plus kawasan ini.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, menjelang lebaran, Jakarta mulai lengang ditinggal sebagian penduduknya. Na-mun, jumlah pengunjung mal saat bulan puasa justru meningkat sekitar 20%. Pusat perbelanjaan padat pengunjung meski ibadah puasa sedang dijalankan oleh sebagian besar warga.
Tak hanya sebagai tujuan rekreasi keluarga, mal-mal di Jakarta banyak dimanfaatkan sebagai ajang mengisi liburan puasa. Mal Graha Cijantung saja misalnya, selain menjadi pusat perbelanjaan bagi warga pinggiran Jakarta Timur, kawasan ini juga di manfaatkan masyarakat sebagai sarana hiburan, karena selain terdapat pusat perbelanjaan di sana, juga terdapat Taman Kota Cijantung yang ikut menambah nilai plus kawasan ini.
Jumlah pengunjung mal, pada minggu kedua bulan puasa, Minggu (23/9), mencapai lebih dari 40.000 orang. Jumlah tersebut terus mengalami kenaikan pada minggu ketiga puasa (30/9), dengan catatan jumlah pengunjung mencapai lebih dari 45.000 pengunjung. ’’Kenaikan jumlah pengunjung men-capai 20% dibandingkan hari biasa," tutur Public Relation Graha Cijantung.

Semakin ketatnya persaingan antar mal dan pusat perbelanjaan itu membuat pengelola mal yang tidak berada di pusat kota ini mencari strategi jitu guna menarik pengunjung. Karena itu, Graha Cijantung menerapkan strategi lebih fokus guna menaikan pangsa pasar dengan selalu mencari cara inovasi program guna menarik sebanyak mungkin pengunjung mulai penyelenggaraan serangkaian acara, baik pertunjukan, pameran, hi-buran, maupun bazar, maupun perawatan Pondok Cijantung serta Taman Kota Cijantung guna meningkatkan kualitas kawasan ini.

Di Taman Kota Cijantung terdapat aneka bunga warna warni yang sangat terawat menghiasi hampir seluruh pelataran taman yang tak begitu besar itu. Patung berseragam tentara yang berdiri megah, menambah kesan unik taman yang menyediakan puluhan tempat duduk di setiap sudutnya itu.. Taman Kota Cijantung ini biasanya dipenuhi warga saat menjelang detik-detik buka puasa, karena setelah bedug magribh berkuman-dang, warga yang tengah asyik menikmati suasana taman dan ingin langsung berbuka puasa, tak akan sulit mencari tempat makan yang asyik karena berbagai outlet-outlet fast food terutama Pondok Cijantung sebaigi restoran utamanya telah siap menyediakan segala ma-cam menu makanan va-riatif siap saji, dengan harga yang cukup murah, lezat dan menyenagkan. Mulai dari roti bakar, ayam bakar, pecel lele, kerang laut, kepiting rebus, sate kambing, dan berbagai makanan lainnya serta berbagai aneka minuman yang sangat cocok untuk berbuka puasa.

Selain itu bila anda ingin menunaikan ibadah salat magrib terkebih dahulu sebeum menyantap makanan, tak perlu khawatir menemukan tempat ibadah di sana, karena selain adanya fasilitas mushola yang cukup besar dalam Mal, di lantai 5, terdapat juga Masjid PB Jenderal Sudirman, yang letaknya sangat dekat sekali dengan Mal Graha Cijantung ini. Masjid PB Jenderal Sudirman ini merupakan mesjid terbesar kedua di Jakarta Timur setelah Mesjid At-Tin di TMII.

Dengan terdapat banyaknya fasilitas yang mendukungnya tersebut, tak ayal kawasan Graha Cijantung ini menjadi favorit warga Jakarta Timur, terutama pada saat puasa tiba. Mulai dari mereka yang memang berniat untuk berbelanja, ataupun sekedar meng-habiskan waktu luang untuk menunggu saat buka puasa tiba. (tar)

Komunikasi Lintas Budaya *Budaya Masyarakat Indonesia Menyambut Lebaran*

Tradisi 'Topatan' Masyarakat Rembang Dalam Rangka Menyambut Lebaran



Indonesia merupakan negara kepulauan yang sarat dengan keanekaragaman kebudayaannya. Dan dalam menyambut hari lebaran yang dirayakan oleh umat muslimnya, masing-masing daerah pempunyai tradisi yang berbeda sesuai dengan adat kebudayaan yang dimiliki termasuk tradisi dalam menyambut lebaran.

Seperti di kampung halaman saya di Rembang, Jawa Tengah, ada suatu tradisi tersendiri dalam menyambut lebaran. Tradisi ini biasa disebut "Topatan". Topatan biasanya dilaksanakan seminggu setelah lebaran, yang merupakan acara puncak sebagai penutup puasa selama enam hari di bulan Syawal. Dan dari 6 hari tersebut terisi pula oleh acara-acara hiburan ringan yang membuat hari-hari masyarakat disana menjadi lebih semarak. Acara topatan ini biasanya diadakan di Pantai Binangun Lasem. Karena pantai ini bersih dan indah walaupun lokasinya dekat dengan perkampungan warga dan biasa dijadikan tempat berlabuhnya perahu-perahu nelayan. Selain itu, pantai ini juga sering dikunjungi oleh para wisatawan yang ingin menikmati keindahan objek wisata disana, yaitu berupa sebuah tebing Watu Layar (bukit Bonang) yang cukup legendaris.


Menjelang tibanya acara topatan, biasanya ibu-ibu rumah tangga memasak ketupat dan menyiapkan sesajian bersama, lalu bapak-bapak serta para pemuda sekitar, bergotong royong menyiapkan segala keperluan untuk prosesi acara.


Acara topatan pun tiba, sekitar pukul 8 pagi masyarakat telah ramai berkumpul di pantai. Topatan diawali dengan acara arak-arakan sesajian mengelilingi daerah sekitar dengan di iringi oleh group barongsai yang membuat suasana menjadi lebih meriah. Setelah selesai berkeliling, prosesi berbau mistispun dilaksanakan. Para warga berbondong-bondong menaiki perahu-perahu untuk membawa sesajian ketengah laut, yang tidak begitu jauh dari bibir pantai. Sesampainya di tengah,ritualpun dilaksanakan, diawali dengan oleh melarung atau melepas miniatur kapal yang berisi kepala kerbau ke laut, kemudian disusul dengan pelepasan sesajian lainnya berupa sesajen, penganan pasar(semua jajanan kue-kue yang ada di pasar disajikan) dll. Tradisi ini dimaksudkan sebagai lambang penghormatan kepada roh-roh sesepuh yang telah meninggal dan yang ‘gaip’ penjaga laut Rembang.
Usai pelaksanaan pelepasan sesajian, warga kembali kepantai untuk melanjutkan ke acara berikutnya berupa lomba balapan perahu dayung, atraksi barongsai, ketoprak, wayang kulit, maupun konser musik baik pop,dangdut, maupun tradisional.

Dan dari acara topatan tersebut dapat terlihat bahwa walaupun acara tersebut mengatas namakan perayaan lebara, namun unsur-unsur anismisme peninggalan nenek moyang juga masih cukup melekat. Hal ini menandakan bahwa tradisi budaya leluhur sekitar masih tertanam disana. Namun juga tidak dapat dipungkiri bahwa budaya luarpun mulai masuk, contohnya saja seperti adanya iring-iringan barongsai, yang sebenarnya barongsai merupakan kesenian dari Cina. Jadi dapat disimpulkan bahwa kini kebudayaan asli masyarakat di sana tetap utuh terjaga dan kebudayaan barupun sedikit demi sedikit juga mulai ikut masuk mewarnai dan menambah keanekaragaman kebudayaan yang telah ada.

Rabu, 03 Oktober 2007

Teknik Seleksi Editing *Membuat Berita Dari Press Realesse*


Pemalsuan Voucer Penginapan Hotel Marbella Oleh Mantan Karyawan

Setelah hengkang dari pekerjaan di Hotel Marbella Anyer Banten, tiga mantan karyawan yang berkiprah di bidang marketing hotel tersebut, memalsukan voucer penginapan sebanyak 100 lembar.

Rindu dan tergi- ur akan pekerjaan lama sebagai marketing hotel, tiga tersangka masing – masing yaitu Lina (35), Rina(30), dan Veno(26), mencoba meneruskan keahliannya lagi dalam bidang pemasaran dengan cara yang tak te-pat.
Ketiganya dici-duk polisi di Jl. Jelembar Ilir No. 12 Rt 007/10 Grogol Petamburan Ja-karta Barat, Rabu(25/7) karena diduga kuat memalsukan Voucer Pe-nginapan Hotel Marbe-lla Anyer Banten.
Dalam menjalan-kan bisnis ilegalnya ini, mereka memiliki peran yang berbeda, seperti Veno pada bagian cetak mencetak, Lina dbagian pemalsuan stempel dan tanda tangan pejabat terkait, serta Rina yang memasarkan sekaligus mendanai pembuatan voucernya.
Dari keterangan yang didapat, aksi pe-malsuan ini berlangsung pada Mei dan Juni, yaitu sebulan setelah mereka hengkang dari Marbella pada April 2007 lalu. Jumlah voucer yang di-palsukan tersebut seba-nyak 100 lembar, yang kemudian telah ber-hasil terjual sebanyak 80 lembar dengan keun-tungan mencapai Rp 6.000.0000,- s/d Rp 10.000.000,-.
Dan dengan ada-nya voucer penginapan palsu ini, bukan hanya para customer saja yang merasa dirugikan, me-lainkan juga pihak Hotel karena kepercayaan cos-tumer menjadi ber-kurang sehingga ber-dampak pada penurunan omset.

Manajemen Media Massa

Pengertian Media Massa

Media massa adalah media yang digunakan menyampaikan berita kepada publik secara terbuka dan serempak. Media massa yang sekarang ini dikenal adalah pers, radio, film, televisi dan internet.Semua media ini berbicara kepada masyarakat, tidak hanya dalam bentuk penyampaian informasi tetapi juga pembentukan opini dan karena itu selain sebagai sumber berita.

Media massa dibagi 2 :
Ø Media massa berkala (periodic) : buku, bioskop, komik, dll.
Ø Media massa tak berkala (non periodic) : surat kabar, koran, majalah,
radio, tv, dll.

Ciri dan sifat media massa :
Ø Publisitas : disebarkan kepada khalayak.
Ø Universalitas : jenis pesan sifatnya umum.
Ø Periodesitas : diterbitkan secara berkala.
Ø Continueitas : berita yang disajikan berkesinambungan, berpola, dan
terus dikpas sampai berita itu tidak menarik lagi.
Ø Akutabilitas : pesan dapat dipertanggung jawabkan.

Media massa juga mengandung unsur pendidikan, hiburan dan kampanye dalam arti yang seluas-luasnya. Karena itu, media massa perlu berpatokan pada kode etik media. Kita menyadari bahwa selain dampak yang sangat positif dan konstruktif dari media, ia juga mengandung bahaya negatif dan destruktif yang tidak ringan.

Perbandingan Sistem Pers

Empat Teori Pers
Teori Pers Otoritarian
Muncul pada masa iklim otoritarian di akhir Renaisans, segera setelah ditemukannya mesin cetak. Dalam masyarakat seperti itu, kebenaran dianggap bukanlah hasil dari masa rakyat, tetapi dari sekelompok kecil orang–orang bijak yang berkedudukan membimbing dan mengarahkan pengikut-pengikut mereka. Jadi kebenaran dianggap harus diletakkan dekat dengan pusat kekuasaan. Dengan demikian pers difungsikan dari atas ke bawah. Penguasa-penguasanya menggunakan pers untuk memberi informasi kepada rakyat tentang kebijakan-kebijakan penguasa yang harus didukung. Hanya dengan ijin khusus pers boleh dimiliki oleh swasta, dan ijin ini dapat dicabut kapan saja terlihat tanggungjawab mendukung kebijaksanaan pekerjaan tidak dilaksanakan. Kegiatan penerbitan dengan demikian merupakan semacam persetujuan antara pemegang kekuasaan dengan penerbit, dimana pertama memberikan sebuah hak monopoli dan ang terakhir memberikan dukungan. Tetapi pemegang kekuasaan mempunyai hak untuk membuat dan merubah kebijaksanaan, hak memberi ijin dan kadang-kadang menyensor. Jelas bahwa konsep pers seperti ini menghilangkan fungsi pers sebagai pengawas pelaksanaan pemerintahan dan juga dalam menyampaikan kebenaran objektif kepada masyarakat. Praktek - praktek otoritarian masih ditemukan di seluruh bagian dunia walalupun telah ada dipakai teori lain, dalam ucapan kalaupun tidak dalam perbuatan, oleh sebagian besar Negara komunis.

Teori Pers Liberitarian
Teori ini lahir pada saat tumbuhnya demokrasi politik dan paham kebebasan berkembang pada abad ke-17, sebagai akibat revolusi industri dan digunakannya sistem ekonomi laissez-faire. Kemerdekaan koloni–koloni di Amerika dan Revolusi Perancis(1789) dengan semboyan liberty, egality, fraternity ikut serta mengembangkan pers libertarian. Teori ini memutarbalikkan posisi manusia dan negara sebagaimana yang dianggap oleh teori Otoritarian. Manusia tidak lagi dianggap sebagai mahluk berakal yang mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah, antara alternative yang lebih baik dengan yang lebih buruk, jika dihadapkan pada bukti-bukti yang bertentangan dengan pilihan-pilihan alternative. Kebenaran tidak lagi dianggap sebagai milik penguasa. Melainkan, hak mencari kebenaran adalah salah satu hak asasi manusia. Pers dianggap sebagai mitra dalam mencari kebenaran. Dalam teori Libertarian, pers bukan instrument pemerintah, melainkan sebuah alat untuk menyajikan bukti dan argument-argumen yang akan menjadi landasan bagi orang banyak untuk mengawasi pemerintahan dan menentukan sikap terhadap kebijaksanaannya. Dengan demikian, pers seharusnya bebas sari pengawasan dan pengaruh pemerintah. Agar kebenaran bisa muncul, semua pendapat harus dapat kesempatan yang sama untuk didengar, harus ada pasar bebas pemikiran-pemikiran dan informasi. Baik kaum minoritas maupun mayoritas, kuat maupun lemah, harus dapat menggunakan pers. Sebagian besar Negara non komunis, paling tidak di bibir saja, telah menerima teori pers Libertarian. Tetapi pada abad ini telah ada aliran-aliran perubahan. Aliran ini berbentuk sebuah Otoritarianisme baru di Negara-negara komunis dan sebuah kecenderungan kearah Liberitarianisme baru di Negara-negara non komunis.


Teori Pers Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
Teori ini berkembang sebagai akibat kesadaran pada abad ke-20, dengan berbagai macam perkembangan media massa(khususnya media elektronik), menuntut kepada media massa untuk memiliki suatu tanggung jawab social yang baru. Teori ini diberlakukan sedemikian rupa oleh beberapa sebagian pers. Teori Tanggungjawab social punya asumsi utama : bahwa kebebasan pers mutlak,banyak mendorong terjadinya dekadensi moral. Oleh karena itu, teori ini memandang perlu adanya pers dan system jurnalistik yang menggunakan dasar moral dan etika. Asal saja pers tau tanggungjawabnya dan menjadikan itu landasan kebijaksanaan operasional mereka, maka system libertarian akan dapat memuaskan kebutuhan masyarakat. Jika pers tidak mau menerima tanggungjawabnya, maka harus ada badan lain dalam masyarakat yang menja-
lankan fungsi komunikasi massa.Pada dasarnya fungsi pers dibawah teori tanggungjawab social sama dengan fungsi pers dalam teori Libertarian. Digambarkan ada enam tugas pers :
Ø Melayani sistem politik dengan menyediakan informasi, diskusi dan perdebatan tentang masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.
Ø Memberi penerangan kepada masyarakat, sedemikian rupa sehingga masyarakat dapat mengatur dirinya sendiri.
Ø Menjadi penjaga hak-hak perorangan dengan bertindak sebagai anjing penjaga yang mengawasi pemerintah.
Ø Melayani system ekonomi dengan mempertemukan pembeli dan penjual barang atau jasa melalui medium periklanan,
Ø Menyediakan hiburan
Ø Mengusahakan sendiri biaya financial, sehingga bebas dari tekanan-tekanan orang yang punya kepentingan.


Teori Pers Totalitarian (Soviet Komunis)
Teori ini berpegang pada asas kebenaran berdasarkan teori Marxis. Pers Soviet bekerja sepenuhnya sebagai alat penguasa, yang dalam hal ini adalah partai komunis. Dimana “Partai Komunis” tersebut dalam pengertian Marxis adalah rakyat. Berdasarkan pemahaman itu pers harus mengikuti kebenaran rakyat, yaitu partai yang substansinya adalah pemerintah.
Dalam teori Soviet, kekuasaan itu bersifat sosial, berada di orang-orang, sembunyi di lembaga-lembaga sosial dan dipancarkan dalam tindakan-tindakan masyarakat, sehingga yang berhak menggunakan media pers hanya orang-orang yang setia pada penguasa dan anggota yang ortodok.
Tugas pokok pers dalam system pers komunis adalah menyokong, menyukseskan, dan menjaga kontinuitas system social Soviet atau pemerintah partai. Dan fungsi pers komunis itu sendiri adalah memberi bimbingan secara cermat kepada masyarakat agar terbebas dari pengaruh-pengaruh luar yang dapat menjauhkan masyarakat dari cita-cita partai.
Antara teori totalitarian dengan teori otoritarian sama-sama menggunakan kata kebebasan untuk masyarakat. Namun kebebasan masyarakat bagi otoritarian adalah kepentingan bisnis, sedangkan bagi totalitarian berarti kepentingan partai. Dalam hal ini, pers Soviet harus melakukan apa yang terbaik bagi partai dan mendukung partai sebagai sikap dan perbuatan moral yang berorientasi pada kepentingan rakyat (manifestasi kehendak rakyat).

Komunikasi Lintas Budaya

GENDER DAN PEMBANGUNAN : TANTANGAN JURUSAN ILMU KOMUNIKASI DAN HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ERA GLOBAL





*PEMBERDAYAAN PEREMPUAN*


Jumlah penduduk Indonesia dari data terakhir yaitu 49,8% didominasi oleh kaum perempuan, jadi dapat dilihat bahwa sebagian besar penduduk Indonesia ialah perempuan. Dan apabila kita membangun bangsa ini,secara tidak lansung perempuanlah yang ikut serta dalam pembangunannya. Jadi perempuan itu merupakan potensi atau asset SDM yang patut untuk diperhatikan secara adil.

Sebagian besar penduduk Indonesia itu adalah perempuan. Namun kita hanya meninggikan laki-laki dan kita meninggalkan perempuan. Kita punya asset dan asset itu bukan hanya barang atau alam, melainkan juga sumber daya manusia. Kita harus merubah dan mempunyai pola pikir bahwa perempuan merupakan asset dan potensi.

Pemberdayaan Perempuan itu bisa meningkatkan produktivitas keluarga atau masyarakat serta mengurangi kesenjangan gender. Sering kita memikirkan bahwa orang perempuan itu tidak berdaya dan tidak bisa bekerja apa-apa, padahal sebenarnya jika perempuan diberi kesempatan, mereka mempunyai kreatifitas yang tinggi.
Sering kali potensi itu berupa ketegaran yang tidak bisa dilihat, tapi ketangguhan dan kesabaran itu potensi tersembunyi dan itulah adatnya. Untuk itu kita tidak bisa melihat perempuan itu tertinggal, artinya kita harus mempunyai program atau strategi yaitu kesetaraan dan keadilan gender. Maksudnya perempuan dan laki-laki sebagai warga negara itu sama-sama mempunyai hak dan kewajiban untuk mengisi pembangunan dan menikmati hasil pembangunan. Dan program ini akan meningkatkan produktivitas keluarga kalau saja karena mereka (perempuan) diberikan kesempatan untuk bekerja untuk mencari nafkah. Dan itu tidak hanya dikantor, bisa saja bekerja dirumah menggunakan internet, dan dikampung-kampungpun bisa bekerja seperti memelihara ikan atau ayam, memasak makanan, memelihara bibir pantai untuk dilestarikan dll.
Gender itu sebetulnya merupakan perimbangan atau kondisi sampai dengan peran dan kewajiban perempuan dan laki-laki yang harus seimbang. Tidak boleh hanya laki-laki saja yang mendapat fasilitas mendapat hak dan kewajiban. Dan perempuan hanya mendapat kewajibannya saja, haknya tidak ada, fasilitasnyapun tidak ada yang sebenarnya harus sama-sama.

PP (Pemberdayaan Perempuan) merupakan pemenuhan hak-hak perempuan dan merupakan bagian dari HAM yaitu bahwa hak dari perempuan adalah hak asasi manusia.
Landasan dari pemberdayaan perempuan dalam anggota PBB terdapat 12 area kritis yang harus diperhatikan untuk memberdayakan perempuan yaitu :
 Pembebasan perempuan dari kemiskinan
 Peningkatan pendidikan yang baik
 Peningkatan kesehatan
 Bagaimana perempuan dilindungi didaerah konflik
 Peranan atau sumbangsih perempuan didaerah konflik
 Peranan perempuan dalam lingkungan
 Peranan perempuan dalam politik
 Bagaimana struktur dan hak-hak perempuan dalam pemerintahan
 Pemeliharaan lingkungan
 Peranan perempuan dalam ekonomi
 Peranan perempuan dalam media
 Bagaimana perempuan itu diangkat tumbuh kembangnya

Komitmen nasional juga sudah ada bukan hanya internasional yaitu pada UUD 45 pasal 27 tentang persamaan hak dan kewajiban warga negara yang dalam butirnya berisi tidak membedakan perempuan dengan laki-laki. Selain itu sudah diratifikasi juga bahwa penghapusan dalam bentuk diskriminatif dan kekerasasan terhadap perempuan.

Sajak tahun 1984 kita sudah meratifikasi, tetapi kenapa sampai sekarang masih ada diskrimasi dalam system penggajian, system perlindungan, cuti hamil.

Saat ini para dokter anak juga sudah menganjurkan ASI eksklusif buat ibu-ibu yang bekerja. Bukan membawa anaknya kekantor melainkan dengan menyimpan ASI ibu pada termos yang harus terjamin. Kemudian jika berangkat kekantor, yang dirumahpun dapat memberikan ASI ibunya sendiri dan bukan susu formula. Kenapa demikian, dokter mengatakan bahwa ASI selama 6 bulan berturut-turut artinya tidak putus akan membuat anak lebih mudah tidak terserang penyakit, mentalnya lebih baik, tidak gampang kena stres dan alergi serta juga penyakit-penyakit regeneratif yang akan datang.

Fakta di Indonesia dari sector pendidikan,kesehatan, ekonomi dan politik merupakan hal yang penting. Yaitu dari yang satu sampai tiga itu merupakan human development indeks atau indeks pembangunan manusia. Bahwa perbandingan perempuan dan laki-laki,ternyata lebih rendah perempuan presentasinya. Dengan kita bertanya dari ahli social, hal ini terjadi bisa karena perempuan hidup ditempat yang tidak ada sekolahnya, atau ada sekolah tetapi tidak terjangkau. Dan jika tidak bisa menjangkau itu kenapa, apakah karena miskin atau karena tidak boleh sekolah. Nah ini merupakan masalah social budaya, yaitu misalnya pemikiran yang memvonis bahwa anak perempuan tidak usah sekolah tinggi-tinggi karena ujunng-unjungnya kedapur juga. Nah ini potensi yang terhambat tidak diberi kesempatan yang baik, untuk itu kita tidak boleh meninggalkan kaum perempuan.

Gender adalah relasi atau hubungan dan pembagian tugas, peran dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan dan ini merupakan konstruksi social. Jadi kita ingin bahwa peran dan tanggung jawab harusnya sama, yaitu perempuan dan laki-laki itu setara, yang artinya saling melengkapi mulai dari rumah tangga sampai dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ada penyebabnya misalnya interpretasi budaya yang keliru. Dari structuralnya seperti kurangnya fasilitas buat perempuan, misalnya perempuan tidak direkrut atau tidak diberikan kesempatan terhadap pekerjaan tertentu seperti institusi terorganisir berdasarkan jenis kelamin, bahkan departemen-departemen pemerintah cenderung tidak dapat mengoptimalkan perempuan, walau terkadang perempuan sama pinternya tapi pasti laki-laki yang terpilih.

Dari segi perundang-undangan,banyak sekali produk hukum yang kurang membela perempuan, seperti UU perkawinan yang berat menghambat perempuan. Peraturan kebijakan seputar gender tidak sensitive terhadap kebutuhan perempuan dan laki-laki.

Globalisasi mempunyai segi positif seperti Pola pikir, kemampuan menghargai waktu itu baik, tapi sering kali ada diskriminasi terhadap perempuan. Dan hal inilah ini yang harus kita cegah.
Gender menjadi isu global karena masalah perempuan ditiap-tiap negara didunia itu sama. Isu gender yaitu antara lain tingginya angka buta aksara, kematian ibu yang tinggi. Walau Indonesia negara ASEAN pertama, tapi kematian ibu itu tinggi, karena perhatian terhadap ibu-ibu yang hamil itu kurang. Untuk itu perlu ada perhatian dari pihak keluarga,tetangga, maupun lingkungan sekitar.

Kita melihat bahwa target perempuan itu selalu rendah. Padahal urusan ekonomi mikro, UKM, koperasi petani nelayan itu harusnya juga mementingkan peranan perempuan. Kita memikirkan bahwa petani itu adalah pak tani saja tetapi 50% dari petani Indonesia adalah perempuan. Dan yang diberikan pelatihan dari lembaga-lembaga pelatihan adalah laki-laki saja, padahal perempuan itu juga pinter-pinter serta kreatifitasnya juga baik. Satu ciri perempuan yaitu mereka itu sering mampu untuk meratifikasi. Misalnya pada pabrik-pabrik seperti pabrik sepatu yang lebih banyak bekerja adalah perempuan karena pekerjaannya lebih teliti.
Di bidang hukum sering kali mulai dari UU sampai PerDa tidak memihak pada perempuan. Terkadang hakim perempuan pun tidak memihak perempuan. Serta ada banyak bukti lainnya bahwa isu gender atau kepentingan perempuan kurang diperhatikan.

Pembangunan pemberdayaan perempuan meliputi kemampuan kemandirian, kekuatan mental dan spiritual. Kekuatan mental dan spiritual juga penting supaya seimbang dalam kehidupannya untuk peningkatan SDM.
Gender ini mengejar kesetaraan dari laki-laki dan perempuan yaitu dengan mengurangi kesenjangan, menurunkan tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak, meningkatkan kesejahteraan perempuan dan anak.

Dari kebijakan yang dilakukan adalah mulai dari meningkatkan kualitas hidup perempuan, memberikan kesempatan baik dalam politik maupun lingkungan masyarakat. Strateginya adalah bagaimana kita menerapkan itu dengan landasan yang teorinya adalah praktek teknis dan politis yang membutuhkan perubahan culture dan watak organisasi. Kita tidak bisa membuat departemen tertentu memikirkan perempuan kalau kita tidak memberikan informasi dan wawasan kepada lembaga tersebut tentang apa yang harus dilakukan.
Lima masalah utama perempuan dan anak :
 Masih rendahnya kualitas hidup dan peran perempuan dibidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik, dan hukum.
 Tingginya tindak kekerasan.
 Rendahnya kesejahteraan ibu dan anak.
 Indeks pembangunan manusia dan hukum yang masih liat gender.
 Bagaimana penyampaian informasi dan Komunikasi ( Disinilah Fakultas FISIP bisa berperan membantu peran Mentri Pemberdayaan Perempuan dalam menyampaikan informasi dengan baik dalam mengatasi masalah gender ini).

Dan cara yang di upayakan dalam bidang ilmu komunikasi adalah bagaimana ada jaringan alternatif khusus untuk perempuan, media dan jaringan bisa dimanfaatkan. Bagaimana media dapat digunakan untuk mentranformasi kecitraan terhadap perempuan. Banyak sekali yang dapat dilakukan baik dalam Ilmu Komunikasi dan Hubungan Hnternasional untuk mengahpuskan segala diskriminasi terhadap perempuan yang dapat kita lakukan lewat penelitian apa saja hambatan dan peluangnya.

Karena kita harus membangun negara kita sendiri, tidak bisa globalisasi itu kita terima begitu saja dan perlunya kita seleksi kembali, karena tantangan itu semakin berat. Sebab saat ini terlihat perempuan semakin terdiskriminasi. Misalnya pornografi jelas membuat citra perempuan itu hanya objek sensual. Bagaimana kita mau mencapai program itu potensi, kalau semua orang itu dicekoki pornogarfi. Untuk itu dibutuhkan peran Komunikasi untuk meluruskan itu semua. Karena ilmu Komunikasi itu penting untuk mengajarkan akhlak. tentu ilmu Komunikasi mengajarkan teori-teori baru, namun secara tepat juga mengajarkan bagaimana menghargai waktu, bagaimana bekerja keras, dan yang terpenting bagaimana cinta tanah air. Untuk itu perlu diadakan kerjasama antara kampus-kampus dengan PSG (Pusat Studi Gender) dalam menggalakkan program pemberdayaan perempuan ini.

Kesimpulannya yaitu laki-laki dan perempuan memang beda tetapi tidak untuk dibeda-bedakan. Hanya satu anugerah perempuan yang tidak diberikan kepada laki-laki yaitu menstruasi, hamil, dan melahirkan, selain itu semuanya adalah sama.

Senin, 01 Oktober 2007

Introduction

Nich blog perdana gw, coz mrupakan tugas yang diwajibkan sama dosen tercinta yaitu Bu Yani yang kata anax" c mirip artis 'Marissa Haque' ithu tuch... BTw smoga aza blog nich dapat bguna bagi w kedepan khususnya n juga tux smuanya... ^_^