Selasa, 13 November 2007

Komunikasi Lintas Budaya -Dubes Hongaria-

Dubes Hongaria Berkunjung ke FISIP UPN Veteran Jakarta


Sekitar pukul 09.00 Wib, pada Rabu 7 November 2007, tepat di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UPN Veteran Jakarta tampak begitu ramai di kerumuni oleh para mahasiswanya yang berniat untuk menghadiri seminar umum oleh Duta Besar Hongaria di ruang serba guna FISIP (lantai dasar).

Mahasiswa yang menghadiri seminar berasal dari dua jurusan yaitu Jurnalistik Komunikasi dan Hubungan Internasional. Setelah menunggu sekitar 1jam 40menit, barulah sang duta besar Hongaria yaitu Mihally Illes datang.

Acara seminar di awali dengan pembukaan oleh dekan FISIP UPN Veteran yang kemudian dilanjutkan dengan pidato dari duta besar tersebut. Saat pidato disampaikan, beliau menggunakan bahasa pengantar global yaitu Bahasa Inggris. Dan topik yang diangkatnya mencakup seputar pengenalan negara dan kebudayaan Hongaria, serta hubungan bilateral antara Indonesia dan Hongaria yang menjalin kerjasama di bidang pendidikan, ekonomi, keamanan Negara(militer dan politik), maupun teknologi dll :

  • Dalam memperkenalkan negara dan kebudayaan Hongaria, beliau hanya memaparkan secara dasar saja bahwa Hongaria merupakan sebuah negara berbentuk Republik yang terletak di Eropa Tengah, dengan Ibu kotanya yaitu Budapest. Dalam bahasa setempat, negara ini dikenal sebagai Magyarország yang berarti daerah Maygar (dibacanya Major). Mayoritas penduduk di sana menganut agama Kristen dan Katolik.
  • Dibidang pendidikan dan ekonomi, beliau memaparkan bahwa Hongaria berjanji membantu Indonesia untuk mengentaskan kemiskinan dengan jalan dasar pemberian beasiswa pendidikan bagi para pelajar Indonesia yang berprestasi. Karena dengan perbaikan di bidang pendidikan tentu akan membawa dampak positif secara tidak langsung bagi pemberantasan kemiskinan yang di akibatkan oleh kualitas SDM yang rendah.
  • Di bidang keamanan Negara dan politik, beliau memberikan tanggapan mengenai terorisme yang terjadi di Indonesia saat ini. Selain itu dibahas pula sedikit gambaran kerjasama yang mencakup bidang militer dan infomasi teknologi yang akan di prediksi terselenggara pada tahun 2015 mendatang.

Diharapkan dari adanya acara seminar singkat bersama Mr. Mihally sang duta besar Hongaria tersebut, mahasiswa-mahasiswa UPN Veteran khususnya Fakultas Ilmu Sosial Politiknya akan mampu memahami, merespon, serta mendukung lebih optimal mengenai kerjasama antara republik Indonesia tercinta dengan Hongaria.

Komunikasi Lintas Budaya - Film-

Kondisi Perfilman Indonesia Saat Ini


Kondisi perfilman di Indonesia saat ini, tampaknya sudah mulai bangkit kembali yang sebelumnya sempat redup dan mengalami krisis panjang. Namun kebangkitan tersebut masih kurang di imbangi dengan tema-tema yang lebih kreatif dan mengandung suatu nilai moral yang lebih berarti dan dapat dibanggakan di kalangan dunia.

Para sineas kita terlihat masih condong terinspirasi oleh tema-tema monoton seperti cinta dan mistis saja. Karena kedua tema tersebut, tampaknya masih begitu lekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Tema cinta biasanya begitu di gemari oleh kaum remaja karena mewakili hati dan gejolak yang dirasakan oleh kawula muda, contohnya seperti film "Eifel....I'm In Love", “Buruan Cium Gue”, "Virgin", “Soulmate”, dsb. Sedangkan tema mistis di sukai karena mungkin sebagian besar masyarakat masih percaya terhadap mitos dan takhayul walau zaman telah berganti, contohnya saja seperti film “Suster Ngesot”,. “Kuntilanak 1 dan 2”, “Pocong 2 dan 3”, “ Bangku Kosong”, “Angker Batu”, “Sundel Bolong”, dsb. Dari kesekian banyak film tersebut laku di pasaran, namun apakah karena hal tersebut, tema-tema lain yang mungkin lebih punya nilai moral tinggi harus di lupakan? ... Disinilah hal yang seharusnya di pikirkan kembali oleh para sineas kita.

Seharusnya di era globalisasi ini para sineas hendaknya lebih memperhatikan pesan-pesan yang terkandung dalam karya-karya film mereka dan bukan hanya memikirkan nilai komersialnya saja biar laku di pasaran. Sehingga tidak akan terjadi ketidaksinkronan antara pesan dan efek yang ditimbulkan, yang pada akhirnya bisa mengubah sikap dan cara pandang masyarakat kita kepada suatu hal yang masih abu-abu dan kurang mengandung nilai moral yang berarti. Saya berharap agar maraknya dunia perfilman yang sedang merayap bangkit ini, Bukan cuma ikut-ikutan tren dan memikirkan segi komersialnya saja, melainkan juga dapat menghadirkan karya-karya yang berkualitas dan apik, serta mengandung pesan-pesan moral yang positif sehingga selain dapat ikut memajukan pola pikir masyarakat Indonesia, juga dapat di banggakan di kalangan dunia.