Kondisi Perfilman Indonesia Saat Ini
Kondisi perfilman di Indonesia saat ini, tampaknya sudah mulai bangkit kembali yang sebelumnya sempat redup dan mengalami krisis panjang. Namun kebangkitan tersebut masih kurang di imbangi dengan tema-tema yang lebih kreatif dan mengandung suatu nilai moral yang lebih berarti dan dapat dibanggakan di kalangan dunia.
Para sineas kita terlihat masih condong terinspirasi oleh tema-tema monoton seperti cinta dan mistis saja. Karena kedua tema tersebut, tampaknya masih begitu lekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Tema cinta biasanya begitu di gemari oleh kaum remaja karena mewakili hati dan gejolak yang dirasakan oleh kawula muda, contohnya seperti film "Eifel....I'm In Love", “Buruan Cium Gue”, "Virgin", “Soulmate”, dsb. Sedangkan tema mistis di sukai karena mungkin sebagian besar masyarakat masih percaya terhadap mitos dan takhayul walau zaman telah berganti, contohnya saja seperti film “Suster Ngesot”,. “Kuntilanak 1 dan 2”, “Pocong 2 dan 3”, “ Bangku Kosong”, “Angker Batu”, “Sundel Bolong”, dsb. Dari kesekian banyak film tersebut laku di pasaran, namun apakah karena hal tersebut, tema-tema lain yang mungkin lebih punya nilai moral tinggi harus di lupakan? ... Disinilah hal yang seharusnya di pikirkan kembali oleh para sineas kita.
Seharusnya di era globalisasi ini para sineas hendaknya lebih memperhatikan pesan-pesan yang terkandung dalam karya-karya film mereka dan bukan hanya memikirkan nilai komersialnya saja biar laku di pasaran. Sehingga tidak akan terjadi ketidaksinkronan antara pesan dan efek yang ditimbulkan, yang pada akhirnya bisa mengubah sikap dan cara pandang masyarakat kita kepada suatu hal yang masih abu-abu dan kurang mengandung nilai moral yang berarti. Saya berharap agar maraknya dunia perfilman yang sedang merayap bangkit ini, Bukan cuma ikut-ikutan tren dan memikirkan segi komersialnya saja, melainkan juga dapat menghadirkan karya-karya yang berkualitas dan apik, serta mengandung pesan-pesan moral yang positif sehingga selain dapat ikut memajukan pola pikir masyarakat Indonesia, juga dapat di banggakan di kalangan dunia.
1 komentar:
apa yang saudari bilang memang benar kenyataannya. para sineas muda untuk saat ini lebih suka menggemari membuat film-film yang bertemakan horor, tanpa memikirkan isi pesan dari film tersebut. namun, dilain sisi memang perfilm indonesia untuk saat ini memperoleh applause yang cukup tinggi dari masyarakat. kita doakan agar perfilm indonesia terus berkembang dan terkenal di wil. Asia.
HIdup Perfilm Indonesia
Posting Komentar